Translate

Kamis, 13 Maret 2014

mencapai sepakat

 hellooo

Setelah memutuskan untuk berhenti kerja untuk fokus pada anak-anak saya menyadari bahwa menjadi a fully housewife itu lebih sibuk dari pekerja kantoran.  setidaknya, di kantor kita berhadapan dengan dua hal yang bisa kita deal with.  pertama komputer atau alat kerja.  kalau capek tinggal di turn off, komputer nggak akan keberatan apalagi sampai mencak-mencak plus ngomel-ngomel campur ngambek.  kedua, bos atau rekan kerja sekantor yang baik, yang rese, yang suka memerintah yang whatever the name is.  dengan mereka kita bisa berargumen, beralasan.  lebih bagus lagi kalau alasan dan argumennya disertai data yang udah di bundel menjadi satu berkas akurat atau berupa slide show yang disimpan secara pdf.

Right...

di rumah, eng... ing... eng... kita berhadapan dengan makhluk hidup yang bakal jadi rumit kayak kita sendiri di kemudian hari, hehe... 
memang benar, anak jaman sekarang lebih cepat dewasa dibandingkan anak jaman dulu namun 'sisi kanak-kanak' dari seseorang tidak bisa kita kesampingkan begitu aja.  apalagi 'sisi kanak-kanak' ini melekat pada manusia segala usia hanya saja, pada anak-anak porsinya tentu mendominasi.

apakah anak-anak bisa di turn off kapanpun kita merasa capek?
apakah responnya jika anak-anak disuguhi setumpuk berkas berisi data atau ditunjukan?
sebuah slide show berdurasi 10 menit tentang alasan dan argumentasi kita?
ini belum termasuk seputar dapur, sumur, kasur

rasanya so unbelievable, sebentar lagi tepat tujuh tahun saya menjadi ibu seorang anak dan segera masuk tahun ke empat saya menjadi ibu dari dua orang anak.

menyinggung soal anak, tidak mudah membuat dua anak super aktif menjadi anak-anak yang selalu nurut.  kalau ada yang beranggapan bahwa anak saya masuk golongan anak penurut maka itupun salah.  sebenarnya anak-anak tidak pernah menuruti saya dan sayapun takkan mau menuruti anak, 

kami hanya sudah mencapai kata sepakat... 

mencapai sepakatdengan anak hanya akan terwujud kalau kita merupakan jenis orang tua yang nggak suka teriak-teriak, nggak suka memerintah, mau menjadi pendengar yang baik dan tentu saja, mampu konsisten dengan semua ucapan kita kepada anak-anak.

coba aja deh, hehehehee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar